HIV/AIDS Bisa Digilas dengan Buah Ini???

HIV/AIDS Bisa Digilas dengan Buah Ini???

Enzim bromelain diduga bisa memecah protein dalam selubung virus penyebab AIDS yakni HIV

Ilustrasi HIV/AIDS. (ist)



JAKARTA.COM – Bentuknya yang unik memang memikat mata untuk mencobanya meskipun mengonsumsi buah ini tidak mudah. Banyak bagian yang harus dikupas dan dibuang untuk menikmati dagingnya, dialah nanas. Tahukan Anda, buah nanas yang mudah ditemukan di sekitar kita ternyata menyimpan khasiat yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Menilik kandungan gizinya, nanas banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan. Juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker. Kandungan seratnya dapat memudahkan buang air besar pada penderita sembelit.

Selain itu, bagian daunnya pun berfungsi sebagai antipiretik (penurun panas). Nanas juga terkenal memiliki kandungan vitamin C cukup tinggi, sekitar 12 mg dalam 78 gr nanas. Selain itu, nanas mengandung fitokimia yang baik untuk kesehatan. Fitokimia adalah zat, bukan gizi, yang dapat dijumpai pada tumbuhan yang memiliki aktivitas biologi yang menguntungkan tubuh, yakni sebagai antioksidan.

Selain manfaat di atas, sebuah studi mengungkapkan bahwa minum sari buah nanas dapat membantu penderita penyakit HIV/AIDS untuk menemukan kesembuhannya, lho! Ya, salah satu kandungan yang sangat dominan dalam buah ini adalah bromelain. Enzim penghancur protein yang sering dimanfaatan untuk melunakkan daging saat memasak. Rupanya selain untuk memasak, enzim ini juga bisa memecah protein dalam selubung virus penyebab AIDS yakni Human Immunnodeficiency Virus (HIV).

Khasiat ini dibuktikan dalam penelitian sederhana yang dilakukan oleh Maruli Pandjaitan, Tutun Nugraha dan Kezia H. Pamudja, Tabligh Permana, di Swiss German University (Indonesia). Kelompok peneliti ini berhipotesa bahwa mengingat tanduk virus tersebut terbuat dari protein, maka ada kemungkinan tanduk ini dapat dirusak oleh sejenis enzim yang memiliki sifat proteolitik, yaitu enzim yang berfungsi untuk menghancurkan protein. Diantara dua kandidat dari enzim ini adalah enzim papain yang berasal dari getah pepaya, serta enzim bromelain yang berasal dari buah nanas.

Berdasarkan percobaan awal di laboratorium, enzim bromelain memiliki aktifitas yang lebih kuat terhadap virus HIV.  Riset ini kemudian dilanjutkan dengan memfokuskan pada enzim bromelain sebagai obat alternatif terhadap virus HIV. Dalam uji lab dengan mengikubasikan enzim bromelain (kemurnian teknis) dengan plasma darah yang mengandung virus HIV (uji in vitro), selama 4 jam pada suhu 37 °C, bromelain menunjukan kemampuan untuk membunuh virus HIV pada konsentrasi diatas 10 mg/mL. Riset saat ini masih berlanjut, dan berupaya untuk meneliti mekanisme serangan enzim bromelain terhadap virus HIV.

Melalui kerjasama dengan sebuah klinik dan sebuah rumah sakit, 7 orang pasien yang mengidap HIV/AIDS telah diberikan diet jus nanas segar yang dikonsumsi sebanyak 2 gelas setiap harinya. Sampel dari jus nanas ini telah diukur untuk mengetahui aktifitas enzim bromelain di dalamnya.  Nanas yang dipilih haruslah nanas segar yang tidak terlalu matang. Nanas seperti ini memiliki kandungan bromelain yang paling tinggi.  Jus dibuat dengan mengupas kulit buah nanas, serta membuang bagian mata nanas.  Jus kemudian dibuat dengan blender dapur biasa (kitchen blender), dengan memasukan  daging nanas yang telah dipotong kecil-kecil termasuk bagian bonggolnya. Dari hasil riset, justru pada bagian bonggol yang berada di tengah buah nanas inilah, sebagian besar aktifitas dari enzim bromelain terkandung. Ini penting untuk ditekankan, mengingat secara tradisi, bonggol nanas ini biasanya dibuang, sedangkan dagingnya diambil untuk dikonsumsi.

Meskipun penelitian ini masih terus berlanjut, hasil yang diperoleh sejauh ini menunjukan bahwa pengkonsumsian jus buah nanas segar merupakan sebuah upaya alternatif untuk penyembuhan penyakit HIV/AIDS.  Jus nanas dengan kandungan enzim bromelainnya, dalam kurun waktu 2-3 bulan, telah mampu menaikan jumlah sel CD4+ dari angka yang rendah (
Hal ini merupakan terobosan baru dalam dunia kedokteran untuk penyembuhan penyakit AIDS. Diharapkan dalam kurun waktu 2-3 tahun, akan dapat dihasilkan obat yang dapat melawan penyakit AIDS ini. Sementara ini, bagi penderita HIV/AIDS, dapat dianjurkan untuk mengkonsumsi sari buah nanas segar secara teratur, agar penyakit AIDS yang dideritanya dapat secara perlahan disembuhkan.

9 Hal Buruk yang Selalu Anda Lakukan pada Kulit !

9 Hal Buruk yang Selalu Anda Lakukan pada Kulit !

 

  Siapa yang tidak ingin mempunyai kulit tanpa cacat dan bersinar. Hampir semua perempuan pasti menginginkannya. Tapi kadang Anda sulit mendapatkannya walau berbagai cara sudah dilakukan.

Tidak perlu berhenti dengan apa yang sudah Anda lakukan, tapi jangan sampai Anda terjebak dalam beberapa hal berikut ini.

1. Terlalu banyak scrubbing
Apa pun yang berlebihan, bukanlah hal yang baik. Sesekali lakukan scrubbing wajah menggunakan aprikot, misalnya, agar kulit terlihat bersih dan segar. Scrubbing yang berlebihan akan menghilangkan minyak di wajah sehingga kulit menjadi kusam dan kering.

2. Tidur memakai make-up
Setelah hari yang melelahkan, Anda hanya ingin langsung pergi tidur tanpa mencuci wajah. Meski lelah, Anda harus benar-benar menyisakan waktu untuk menghapus make-up setiap malam. Tidur dengan make-up bisa menyumbat pori-pori pada wajah, yang menimbulkan jerawat bahkan bakteri.

3. Memecahkan jerawat
Jangan sekali-kali memecahkan jerawat menggunakan tangan. Ini bisa mendorong bakteri lebih dalam ke kulit dan memperparah jerawat. Obati jerawat menggunakan krim yang mengandung salicylic acid atau datanglah ke ahli kecantikan kulit.

4. Terlalu banyak makan makanan mengandung gula
Semakin banyak Anda makan makanan yang mengandung gula, semakin mudah kolagen di dalam kulit rusak. Ini bisa menyebabkan penuaan dini. Jika Anda ingin makan makanan yang manis, cukup dari buah-buahan yang manis alami daripada cokelat atau es krim.

5. Mandi dengan air terlalu panas
Walaupun untuk relaksasi, mandi dengan air panas bisa menyebabkan penipisan lapisan kulit paling luar. Sebaiknya, air tidak terlalu panas dan gunakan sabun yang mengandung pelembap.

6. Kurang tidur
Di malam hari, kulit Anda akan memperbaiki sendiri. Jika Anda kurang tidur, Anda tidak memberikan waktu yang cukup untuk kulit. Ini bisa menimbulkan garis-garis pada kulit, mengurangi elastisitas, dan membuat warna kulit tidak merata.

7. Tidak membersihkan telepon seluler
Berbicara di telepon untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan jerawat pada pipi dan rahang. Untuk mencegah hal ini terjadi, pastikan lebih sering membersihkan ponsel Anda dengan tisu antibakteri atau gunakan headphone.

8. Tidak membersihkan kacamata
Prinsip yang sama berlaku untuk bagian atas hidung dan pelipis ketika Anda sering memakai kacamata atau kacamata hitam. Jangan lupa membersihkan kacamata untuk menghindari jerawat di sekitar daerah itu.

9. Tidak memakai kacamata
Jika Anda memang harus memakai kacamata atau lensa kontak, Anda wajib memakainya. Kalau tidak, keriput akan muncul di sekitar mata Anda.

5 Makanan yang Menyehatkan Ginjal

5 Makanan yang Menyehatkan Ginjal

 5 Makanan yang Menyehatkan Ginjal
Metrotvnews.com, Jakarta: Kabar baik bagi penderita ginjal. Terdapat beberapa makanan yang membantu dapat membantu pemulihan ginjal secara alami.

Makanan tersebut kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang membantu memperkuat ginjal.
Makanan ini sangat bermafaat bagi pasien yang telah menjalani transplantasi. Apa saja?

1. Paprika merah
Paprika merah rendah kalium dan kaya vitamin A, C, B6, asam folat, dan serat. Tak hanya itu, paprika jenis ini juga kaya likopen yang memperkecil risiko kanker.

2. Apel
Apel kaya sifat anti-inflamasi, serat dan vitamin, apel mengurangi kolesterol, mencegah sembelit, dan menjaga ginjal menjadi lebih sehat. Anda bisa menyantapnya dengan berbagai bentuk olahan ataupun dimakan mentah.

3. Cranberry
Buah cranberry obat alami untuk infeksi saluran kemih. Cranberry meningkatkan asam urin sehingga dapat menyingkirkan bakteri jahat. Cranberry merupakan salah satu buah pencegah kanker.

4. Ikan
Mengonsumsi ikan tiga kali seminggu dapat menurunkan jumlah kolesterol. Ikan kaya asam lemak omega 3 dan antioksidan yang juga ampuh kurangi peradangan.

5. Putih telur
Putih telur adalah sumber protein yang mudah diasimilasi oleh tubuh, juga rendah kadar potasium. Putih telur bermanfaat menakjubkan dalam proses penyembuhan masalah ginjal.

4 Olahraga Simpel untuk Menjaga Kesehatan Jantung !

4 Olahraga Simpel untuk Menjaga Kesehatan Jantung ! 

Jakarta - Banyak orang yang sudah paham pentingnya berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung. Namun, yang menjadi masalah adalah waktu yang terbatas atau bahkan sulit mencari waktu luang untuk berlatih fisik.

Bila sulit untuk menghabiskan banyak waktu di pusat kebugaran atau olahraga berat, cobalah sesuatu yang ringan tapi bermanfaat dan tak perlu menyita waktu khusus.

1. Jalan kaki
Aktivitas fisik ini santai dan menyenangkan sekaligus menyehatkan. Sebuah penelitian di Harvard School of Public Health di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa berjalan kaki selama 30 menit setiap hari bisa memangkas risiko terserang penyakit jantung hingga 18 persen. Sementara itu, untuk penderita diabetes, dua jam berjalan kaki dalam sepekan bisa mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 34 persen.

2. Lari
Lari juga cara yang efektif untuk mencegah penyakit jantung asalkan dilakukan dengan cara yang aman. Menurut para peneliti dari Harvard, lari minimal satu jam dalam seminggu bisa mengikis risiko penyakit jantung hingga 42 persen.

Latihan aerobik dengan intensitas tinggi seperti lari sering dikaitkan dengan peningkatan kesehatan kardiovaskular, termasuk menjaga kesehatan fisik, meningkatkan kolesterol baik (HDL), menurunkan tekanan darah, serta mencegah peradangan.

3. Yoga
Yoga juga baik dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol serta menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi stres dan kegelisahan. Sebuah penelitian di India mendapatkan fakta bahwa orang yang sering melakukan yoga dan diiringi dengan konsumsi makanan sehat mengalami penurunan kadar kolesterol hingga 23 persen an peningkatan kesehatan jantung antara 43 sampai 70 persen.

4. Angkat beban
Berlatih angkat beban bisa membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula dalam darah dengan cara memperbaiki jaringan otot dan membuang jaringan lemak dalam tubuh. Latihan ini juga bisa memperbaiki metabolisme sehingga baik untuk mengontrol berat badan

Ini 8 Makanan Enak yang Bisa Cegah Munculnya Jerawat!!

Ini 8 Makanan Enak yang Bisa Cegah Munculnya Jerawat!!


Ini 8 Makanan Enak yang Bisa Cegah Munculnya Jerawat (1) 

Meskipun kebersihan kulit wajah sudah dijaga, jerawat bisa muncul berkali-kali. Asupan makanan punya peran penting jaga kulit tetap sehat.

Makanan berminyak dan susu dapat memicu jerawat lebih banyak. Karenanya perlu memilih makanan yang bisa mencegah munculnya jerawat, seperti makanan berikut ini.

1. Alpukat


Kandungan vitamin E dan C dalam buah alpukat dapat membantu mengurangi peradangan kulit dan melembabkan kulit. Buah yang creamy ini sebaiknya dimakan segar tanpa tambahan gula.

2. Kacang-kacangan



Beragam jenis kacang memiliki kandungan vitamin E, magnesium, kalium, seng, kalsium, dan zat besi yang menyehatkan bagi kulit.
Kekurangan kandungan seng menyebabkan timbulnya jerawat. Karenanya asupan kandungan seng, baik untuk cegah jerawat. Sebaiknya konsumsi kacang-kacang dalam bentuk kacang panggang atau sangrai.

3. Anggur merah
Anggur merah mengandung banyak bahan kimia alami dan antioksidan yang dapat membantu memulihkan peradangan kulit serta kondisi seperti eksim atau psoriasis. Selain itu, buah anggur merah juga dapat membantu menghindari efek samping dari reaksi alergi pada kulit.

4. Artichoke


Artickhoke dikenal dengan makanan yang penuh dengan serat, antioksidan, dan vitamin C. Nutrisi tersebut dapat membantu menghilangkan racun dari tubuh, yang membuat kulih menjadi lebih halus dan sehat. Umumnya artichoke dijual dalam kemasan kaleng. Bisa dipakai untuk campuran sup atau salad.

Sttt Air Pun Menyehatkan Organ Intim lho Sis!

Sttt Air Pun Menyehatkan Organ Intim lho Sis!

Sttt Air Pun Menyehatkan Organ Intim lho SisBukan hanya obat-obatan dan produk kosmetik yang bisa menjaga kesehatan Organ Intim . Ternyata, banyak makanan di sekitar kita yang menyehatkan Organ Intim .

Mau tahu? Simak daftar dan penjelasannya yang dirangkum dari Femalefirst.com berikut ini:

Apel

Satu apel sehari meningkatkan fungsi seksual dari Vagina . Sebuah penelitian yang dimuat di Archives of Gynecology and Obstetrics menyebut kalau apel ada kaitannya dengan tingkat kepuasan seksual, kemampuan mencapai orgasme, dan kepekaan terhadap rangsangan seksual.

Itu dikarenakan apel mengandung phloridzin, zat semacam hormon phytoestrogen, yang berguna bagi wanita.

Yogurt

Makanan ini memberi keuntungan ganda bagi kesehatan organ reproduksi wanita. Keuntungan yang pertama, probiotik menjaga kesehatan bakteri baik di area Vagina. Bakteri ini berfungsi mencegah berbagai infeksi seperti infeksi saluran kencing.

Keuntungan kedua adalah kalsium yang diserap dari yogurt dapat membantu mengurangi gejala datang bulan. Ada penelitian yang menyebut kalau yogurt dapat meredakan sakit bulanan akibat menstruasi.

Teh hijau

Zat polyphonic catechin yang terdapat dalam teh hijau membantu memerangi bakteri jahat seperti E. coli. Bakteri E. coli ini disebut sebagai biang keladi infeksi saluran kencing. Penelitian mengenai ini tercatat dalam jurnal Frontiers in Microbiology.

Kafein yang ada dalam teh hijau juga membantu meredakan gejala menstruasi. Yang harus diingat adalah porsinya. Konsumsi berlebihan teh hijau bisa menyebabkan masalah pada organ hati.

Gandum, biji-bijian, dan sayuran

Semuanya punya satu kesamaan yaitu kaya akan serat. Serat adalah prebiotik yang baik bagi kesehatan lambung.

Lambung memiliki peran penting menjaga kesehatan Vagina. Alasannya, lambung yang sehat membuat organ sekitarnya sehat. Salah satunya yang berkaitan dengan kesehatan Vagina adalah usus besar yang berujung pada anus.

Secara anatomi, letak anus dan Vagina sangat dekat. Jika lambung bermasalah oleh bakteri, otomatis usus besar dan anus kena imbasnya. Bakteri pun bisa dengan mudah berpindah dari anus ke Vagina.

Minyak ikan

Minyak ikan dikenal baik untuk menjaga kesehatan secara umum. Secara khusus, makanan ini baik untuk kesehatan jantung.

jantung yang sehat dapat mengalirkan darah dengan lancar ke seluruh tubuh. Ini berpengaruh pada aspek seksualitas. Aliran darah yang lancar mempermudah tubuh menerima rangsangan seksual.

Air

Murah dan mudah didapat. Air merupakan aspek penting menjaga kesehatan Vagina. Fungsinya untuk menjaga kelembaban area sekitar Vagina. Kelembaban, selain penting untuk kesehatan Vagina, juga penting dalam hal seksualitas. Area Vagina yang kering menghambat rangsangan seksual dan bisa berujung pada tak optimalnya kehidupan seksual si pemilik.

The Case for an International Environmental Court

The Case for an International Environmental Court

Martha Winters Gilliland Tucson Public Voices Fellow, Geology and Environmental Engineering Professor, University President, Parent of two, Grandparent of six, energy policy researcher
Co-authered with Judith McDaniel, who teaches law and politics at the University of Arizona and Union Institute and University. She is also a Fellow in the OpEdProject.
2016-06-02-1464898216-9757008-MtKilimanjaro1.JPG
Photo by Martha Gilliland, climbing Mt. Kilimanjaro
World leaders have begun to ratify the Paris agreement and it is a good thing. India just recorded an all time high temperature of 123.8 F. The U.S. and China, which together account for 38% of global carbon dioxide emissions, have announced they will sign by the end of the year. Fifty-five nations must ratify it for the agreement to take effect, a likely outcome once the U.S. and China sign.
This is good news! The Paris agreement is an exciting start to global cooperation on the health of planet earth. But a big piece is still missing: a way to enforce it.
In the US, we have a model: the Environmental Protection Agency (EPA), which was established in December 1970, seven months after the first Earth Day, in spite of the outcry that the environmental regulations imposed would cost too much to implement and, thereby, severely damage the US economy.
Since 1970, the US has cleaned up its air and waterways, saved species and their habitats, protected wetlands and coastal zones, and tackled the hazardous waste buried in various landfills. Motivated by these regulations, entrepreneurs invented high tech equipment to remove pollutants, and the US Gross Domestic Product grew by 420% in constant dollars. In short, the EPA has been effective and the predictors of doom were wrong.
We need an institution similar to the EPA at the planetary level. We have a model there, too: the International Criminal Court. The ICC handles war crimes and crimes against humanity, not the environment, but it can be a model. The ICC was established in 1988 and entered into force on July 1, 2002, after being ratified by 60 nations. The first person convicted by the ICC was Thomas Lubanga Dyilo from the Democratic Republic of the Congo. While he no doubt committed horrific crimes himself, he was tried and convicted for crimes of “leadership,” crimes like recruiting and conscripting children under the age of 15 and using them to commit war crimes. Dyilo was sentenced in 2012 and is serving 14 years in a prison in the DRC. Similarly, an International Court for Environment, while it might not put heads of state in jail, could impose sanctions.
If we start now, we can have an international environmental court by the 50thanniversary of the first Earth Day, April 2020. Many will say this is a pipedream, indicating again that the economic costs will be too high. Four years before the EPA was established, many were similarly skeptical. The results speak for themselves.
Culturally, we are in a very similar moment of social support for such a move. In the US, pressure for a federal agency to protect and clean up America’s environment was building throughout the 1960’s, spirited by astronauts’ photos of our strikingly beautiful blue planet hanging in space. These photos transformed our emotional understanding of our home, as Rachel Carson’s Silent Spring demonstrated that pesticides, which accumulated in the food chain, were poisoning it. Television images of a fire on the Cuyahoga River in Cleveland, thick smog in Pittsburg, and dead, oil soaked birds and mammals on the beautiful beaches of Santa Barbara also changed the national discourse and opened the door for leadership. Powerful supporters emerged in Congress. In his State of the Union address in 1970, President Nixon called for a decade of environmental transformation. The EPA was established that December.
Today, images of glaciers melting, disappearing coastlines, and piles of trash in the ocean have gone viral. It is common knowledge that extremes in weather patterns, including floods, droughts and storms are linked to global warming. In the United States, the first human community is being relocated as their island home sinks into the sea. 2015 was the hottest year on record, and March 2016 is the eleventh consecutive month in a row that the earth has recorded its warmest respective month on record. People are understandably concerned.
The United Nations has some of the scaffolding for an environmental court now. The UN Conference on the Environment in Stockholm in 1972 established the United Nations Environment Programme, which coordinates its environmental activities and assists developing countries with environmentally sound policies. But coordinating and assisting, while helpful, lack the power to protect.
Since 1972, the UN environmental conferences have resulted in dozens of opinions, statements of concerns, and conventions, for example, the Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer. In 1988, The 70th Plenary of the General Assembly passed a statement of concern noting that greenhouse gases could produce global warming with disastrous consequences for mankind.
Opinions, protocols and statements of concern are useful but are not enough to protect the planet. The Paris Climate Agreement relies on peer pressure for enforcement. Countries are mandated to measure and report activities. Activities are to be made public and verified. No one yet knows how this will work. An environmental court could solve that.
Proposals for a UN environmental agency with teeth have already emerged. Both the International Bar Association and the Coalition for an Environmental Court have proposed an International Court on the Environment. The World People’s Conference proposed an International Climate Justice Tribunal. A real Environmental Court by Earth Day 2020 is not a pipedream.